A. Pengertian Tata Letak Menurut Para Ahli
Menurut
Manahan P. Tampubolon, (2004: 149) dikatakan bahwa “Tata letak adalah
susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada dalam
bangunan maupun di luar”.
Menurut
Lee Krajewski, Larry Ritzman, dan Manj Malhotra (2007: 302) yang
artinya, “Tata Letak adalah suatu perencanaan yang melibatkan keputusan
mengenai penyusunan dan penataan tata letak dari suatu pusat aktivitas
ekonomi yang dibutuhkan oleh setiap fasilitas yang memiliki berbagai
macam proses”.
Menurut
Render dan Heizer (2005: 272) diterjemahan oleh Dwi Anoegrahwati dan
Indra Almahdy, mendefinisikan tentang layout sebagai berikut: “tata
letak merupakan salah satu keputusan yang menentukan efesiensi operasi
perusahaan dalam jangka panjang”.
Menurut
Zulian Yamit (2003: 130) mengemukakan bahwa : “Pengaturan tata letak
fasilitas pabrik adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna
memperlancar proses produksi yang efektif dan efesien”.
Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2004: 57) “Tata letak adalah fase yang termasuk dalam desain dari suatu produksi”.
Dan
menurut Sritomo Wignojosubroto mengemukakan pada bukunya “Tata Letak
Pabrik dan Pemindahan Bahan” (2003: 67), plant layout adalah “Tata cara
pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran
produksi”.
Dari beberapa
pengertian tata letak pabrik di atas, dapat disimpulkan bahwa plant
layout merupakan suatu sistem yang saling terintegrasi di antara seluruh
fasilitas-fasilitas yang menduung seluruh kegiatan produksi dari bahan
baku atau masukan (input) hingga keluaran (output) hingga selama proses
tersebut dapat tercapai suatu nilai tambah yang berupa efesiensi dan
efektifitas operasi perusahaan sehingga proses produksi dapat berjalan
dengan lancar.
B. Pentingnya Plant Layout
Setelah
pabrik dipilih untuk menempati suatu daerah dengan memperhitungkan
berbagai faktor, maka ada hal lain yang harus diperhatikan yaitu
bagaimana menempatkan layout pabrik, sebab al ini merupakan usaha untuk
meminimumkan biaya produksi. Perpindahan dan pergerakan barang yang
tidak perlu menyebabkan adanya tambahan-tambahan pengeluaran biaya, maka
dengan demikian perusahaan membutuhkan layout yang tepat untuk
mengurangi tambahan-tambahan biaya tersebut sehingga lebih efektif dan
efesien.
Layout merupakan salah satu keputusan yang menentukan
efesiensi dan efektifitas operasional perusahaan dalam jangka panjang.
Layout memiliki berbagai implikasi strategis karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas proses,
fleksibilitas, dan biaya, serta mutu kehidupan kerja.
Menurut
Barry Render dan Jay Heizer (2005: 272) diterjemahkan oleh Dwi
Anoegrahwati dan Indra Almahdy, bahwa layout yang efektif dapat membantu
perusahaan dalam mencapai hal-hal berikut:
1. Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan, dan manusia.
2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.
3. Lebih memudahkan konsumen.
4. Peningkatan moral karyawan, dan kondisi kerja yang lebih aman.
Mengingat
pentingnya faktor layout di dalam suatu pabrik, maka perencanaan layout
harus dilakukan dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan untuk tetap bersaing.
C. Tujuan Plant Layout
Menurut
Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin (2007: 292) dalam bukunya
“Manajemen Produksi Modern” tujuan perencanaan tata letak antara lain:
1. Meminimalisasi Material Hadling Cost
Di
sisi lain, tata letak yang baik itu akan menunjang pelaksanaan proses
produksi secara efesien. Lebih jauh lagi, simplikasi dari proses
produksi yang efesien dapat disebutkan sebagai:
a. Efesiensi penggunaan peralatan produksi dapat ditingkatkan.
b. Pengurangan waktu tunggu.
c. Penumpukan barang dalam proses dapat dikurangi.
d. Pemeliharaan fasilitas produksi menjadi mudah.
e. Peningkatan produktivitas perusahaan.
2. Efektivitas penggunaan ruangan pabrik.
3. Tingkat penggunaan tenaga kerja pabrikasi.
4. Mengurangi kendala kelancaran proses produksi.
5. Memudahkan komunikasi.